Sesungguhnya sukar atau tidaknya Ujian Nasional itu tergantung pada diri kita sendiri , jika kita berfikir bahwa Ujian Nasional itu sukar dan kita takut kepadanya , maka Ujian Nasional akan benar-benar menjadi sukar bagi diri kita sendiri , namun , jika kita berfikir bahwa Ujian Nasional itu mudah dan tak takut , maka Ujian Nasional akan terasa ringan bagi kita. Ingat , karena sebenarnya dunia luar itu adalah refleksi dari apa yang ada di otak kita . Jadi tips yang pertama adalah , jangan pernah takut dengan Ujian Nasional.Rileks lah dalam menghadapinya .Percayalahlah , kamu bisa jika kamu berfikir bisA. Jangan terlalu tegang .Sehingga kita tidak di buat stress oleh Ujian Nasional dengan begitu kita akan lebih mudah menyerap materi dan pelajaran di sekolah .

Tips yang kedua adalah berusaha dengan sungguh-sungguh . Walaupun kita menganggap Ujian Nasional itu mudah , namu jangan meremehkan . Kita juga harus tetap mempersiapkannya dengan sebaik mungkin . Kurangi jam-jam bermain dan bermalas-malasan kita . Belajarlah dengan penuh kesungguhan dan ketekunan. Jangan lupa untuk memperbanyak mengerjakan latihan-latihan soal . Jika perlu tambah porsi belajar anda . Namun ingat , jangan sampai anda berlebihan dalam belajar karena dapat membuat anda sakit . Tetap harus ada istirahatnya .

Setelah berusaha dengan sungguh-sungguh , langkah yang ketiga adalah berdoa.
Sepintar-pintar apapun anda namun jika tidak pernah berdoa dan beribadah maka suatu saat akan terjatuh juga , sebaliknya , sebodoh-bodohnya anda namun jika anda dekat dengan Sang Pemilik Alam Semesta , akan ada suatu keajaiban yang akan menemui anda. Karena semua yang terjadi dalam kehidupan kita ini tidak lain dan tidak bukan sudah ada yang mengaturnya . Kita tidak bisa melupakan Faktor tersebut dalam meraih kesuksesan kita. Juga dengan berdoa akan lebih menenangkan hati kita dalam menghadapi Ujian Nasional . Sehingga mental kita pun semakin bertambah kuat .

Dan , tips yang terakhir , Buang jauh-jauh keinginan untuk menyontek saat Ujian Nasional berlangsung . Ingat , kita di subsidi bukan untuk menyontek . Juga sangat saying segala jerih upaya yang telah kita kerjakan jika ujung-ujungnya hanya menyontek teman . Juga jangan sampai nilai ijazah kita yang nanti akan dupergunakan hingga kelak sudah tua adalah hasil dari perbuatan yang kurang baik itu . Percayalah , dengan usaha dan doa yang telah kita lakukan , kita akan mendapatkan hasil yang terbaik . ALLAH Yang Maha Esa itu tidak pernah tidur . ALLAH akan selalu membantu kita yang telah berusaha dengan sungguh-sungguh.

Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua..
aminnn

Kampanye Uas Bersih

Seperti semester-semester sebelumnya, setiap memasuki masa ujian, entah itu UTS atau UAS, Keluarga Mahasiswa (KM) selalu membuat baliho atau poster yang isinya tentang kampanye UAS bersih. Kampanye tersebut dilakukan sebagai upaya untuk mengkondisikan massa kampus ini, khususnya para mahasiswa, agar mengerjakan UAS dengan sejujur-jujurnya tanpa mencontek. Baliho dan poster-poster tersebut hampir di seluruh area kampus sehingga mahasiswa dari jurusan manapun pasti melihatnya.

Program kampanye UTS/UAS bersih ini kalau tidak salah sebenarnya mulai dilakukan sejak zaman kabinet KM ITB dipimpin oleh kak Shana TI’04. Saat itu aku masih berada di tingkat II. Program itu ternyata berlanjut hingga kabinet presiden yang baru (belum ada satu bulan) terpilih, Tizar PL’07. Tapi yang membuat beda di kabinet yang baru ini adalah kreativitas mereka dalam membuat media kampanye, terutama dari sisi konten. Tagline kampanye UAS bersih yang diusung adalah “INTEGRITY: Doing what is right even when it is difficult”.

Dari sisi konten, media-media kampanye tersebut menampilkan gambar-gambar rambu-rambu lalu lintas, seperti dilarang parkir, jalan berkelok, dll dengan pesan di bawahnya. Lalu ada juga quote-quote dari ‘tokoh-tokoh’ massa kampus dan juga film mengenai kejujuran, integritas, pentingnya pemuda-pemudi bangsa Indonesia yang mempunya integritas, dsb. Tapi ada satu konten yang menarik bagiku, yaitu perwakilan himpunan-himpunan mahasiswa di ITB yang masing-masing membawa sebuah kertas dengan suatu tulisan dan digabungkan ke dalam satu media sehingga menjadi sebuah pernyataan yang utuh.

Dengan adanya ‘pernyataan’ bersama yang dibuat oleh perwakilan HMJ-HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan) setidaknya tergambar bahwasannya kampanye seperti ini memang didukung oleh para mahasiswa di kampus ini. Menurutku, kampanye seperti ini bagus, mengingatkan kita bahwa yang terpenting bukanlah sekedar mendapatkan nilai bagus, lulus mata kuliah, atau mendapatkan IP (indeks prestasi) tinggi, melainkan lulus dari ‘ujian’ sesungguhnya, yakni mampukah kita tetap berbuat jujur alias menjaga integritas kita walaupun sedang berada dalam kondisi sesulit apapun.

Kalau ingin nilai bagus, ya harus berusaha dari awal atau jauh-jauh hari, bukan berbuat curang saat ujian. Kampanye atau semangat seperti itu (ujian bersih) seharusnya juga diterapkan ke adik-adik di sekolah. Hal itulah yang harusnya ditekankan saat mereka akan UAN. Jangan hanya berbicara berapa persen yang lulus, tapi rasanya penting juga berbicara berapa persen yang jujur saat ujian. Karena bibit-bibit sikap korupsi itu bermula dari ketidakjujuran kita atau ketidakmampuan kita dalam menjaga integritas dari hal-hal kecil, seperti contohnya saat ujian itu. Begitulah kira-kira yang pernah disampaikan di kuliah Anti Korpusi, hehehe.